Jumat, 12 Desember 2014

Akuntansi dan Laporan Keuangan

BAB 6. AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

I. DEFINISI AKUNTANSI
Definisi pertama mengenai akuntansi menurut American  Insitute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
 
Sedangkan pengertian akuntansi menurut Rudianto mendefenisikan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.
Dan pengertian menurut Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (Horngren Harrison,2007:4) menyatakan bahwa: Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
Dari beberapa definisi akuntansi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi terdiri dari tiga aktivitas atau kegiatan utama yaitu:
  1. Aktivitas identifikasi yaitu mengidentifikasikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
  2. Aktivitas pencatatan yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang telah diidentifikasi secara kronologis dan sistematis.
  3. Aktivitas komunikasi yaitu aktivitas untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan atau pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun pihak eksternal.

II. FUNGSI AKUNTANSI

Fungsi Dasar Akuntansi antara lain :

- Menciptakan sistem akuntansi
- Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan
- Memberikan laporan / keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan
- Menyiapkan metode dan standar untuk mengukur ongkos yang telah dikeluarkan
- Melaporkan data akuntansi
- Menafsirkan data akuntansi


III. PRINSIP AKUNTANSI

Ada lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi. Yakni: 
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) 
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisi. Hal ini seringkali disebut prinsip biaya historis. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam transaksi.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) 
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) 
Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai.
5. Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) 
Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.


IV. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun  buku yang  bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk schedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”.


V. ISI LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan ini sangat penting bagi pihak manajemen, kreditor, dan investor. Laporan Keuangan terdiri dari 3 macam :

1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan Laba/Rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba/rugi dalam suatu periode akuntansi.

2. Laporan Perubahan Modal ( Equity Statement)
Laporan Perubahan Modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu perusahaan akibat dari laba/rugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi.

3. Neraca (Balance Sheet)
Laporan Neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang memerlukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.


VI. BENTUK NERACA

Bentuk Neraca secara umum dalam laporan keuangan ada 2 yaitu bentuk Staffel dan Scontro :

1. Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan menyusun kebawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit. Tabel neraca ini mirip dengan Model Jurnal Umum. Berikut tampilan Neraca bentuk Staffel :
http://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Laporan-Keuangan-Bentuk-Staffel.jpg

2. Neraca Bentuk Scontro
Neraca skontro merupakan neraca yang bentukanya seperti huruf “T”. Oleh karena itu, sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan di sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca jenis ini sering pula disebut dengan bentuk horizontal.  Berikut tampilan Neraca bentuk Scontro :

http://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/11/Neraca-Perusahaan-Jasa.jpg
 

VII. LAPORAN LABA / RUGI

Laporan Laba/Rugi adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai kinerja atau prestasi kerja dari suatu perusahaan yang terdiri dari Pendapatan Usaha dan Beban Usaha dalam satu periode tertentu. Jadi, laporan laba/rugi, yaitu terdiri dari Pendapatan dan Beban. Bentuk Laporan Laba/Rug ada 2 bentuk, yaitu:

1.Bentuk Single Step 
Di dalam laporan Laba/Rugi bentuk Single Step, semua Pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Artinya jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih. Jadi: Pendapatan Jasa – Beban2 = Laba/Rugi. Format bentuk Single Step :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4bzoTVpdDzi-baIPRXBi_l_yWKiPIXqx8iRV-gOqi7-qqVQfkB1FtO7ksLhEHFO5bBboCbvJDR1bFyqbyLPGtq2wqS2IW85b_JwxP_r8yQ9NEZX3E_-Rs76NkABnkkBZ1B370K-lPj2U/s1600/lab+a+rugi+single+step.png

2. Bentuk Multiple Step.
Di dalam laporan Laba/Rugi bentuk Multiple Step, pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain, demikian halnya dengan beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban lain-lain. Pendapatan dan beban di sajikan pertama kemudian pendapatn dan beban lain-lain disajikan kemudian. Format bentuk Multiple Step:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimsoe92PuXuLaHWn0hDcG9uKiuDQVFhvxZI7a1yh3RuWcJAp9-d6c2fYcVuQBVsv-66WX7SSlqEtSWy76y7CPUwMBOYfhOAeGwk8YXSORAMbvdH0DzQHMXoE9_6Sn01VUAypHC0zWypRM/s1600/4d.jpg




Sumber:
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-akuntansi-fungsi-dan-bidang-akuntansi/
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/04/16/definisi-akuntansi-menurut-para-ahli-648201.html
http://pengusahamuslim.com/lima-prinsip-dasar-akuntansi-yang-1919/#.VIul3sl3IfM
http://www.academia.edu/6571001/Manajemen_Fungsi_Akuntansi
http://akuntansi-id.com/557-bentuk-neraca-staffel-dan-scontro
http://www.laporankeuangan.co.id/blog/bentuk-neraca-keuangan/



Sabtu, 06 Desember 2014

Pemasaran

BAB. 5 PEMASARAN

I. PENGERTIAN 

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasayang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang adad maupun pembeli potensial (Basu dan Hani 2004:4).

Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).

Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).

Tiga unsur konsep pemasaran:
  1. Orientasi pada konsumen
  2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
  3. Kepuasan Konsumen

II. JENIS-JENIS PASAR

Pasar secara umum diartikan sebagai tempat penjual menawarkan barang atau jasa sesuai taksiran harga penjual serta pembeli mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan taksiran harga pembeli. Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi lebih konseptual, yakni bertemunya permintaan dan penawaran. Dengan demikian sebuah pasar tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat. 



Dalam kehidupan sehari-hari, pasar tentunya sangat penting. Karena pasar memiliki fungsi sebagai berikut.
  1. Pembentukan nilai harga
    Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai) karena pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang kemudian saling menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu harga. Harga atau nilai ini merupakan suatu hasil dari proses jual beli yang dilakukan di pasar.

  2. Pendistribusian
    Pasar mempermudah produsen untuk mendistribusikan barang dengan para konsumen secara langsung. Pendistribusian barang dari produsen ke konsumen akan berjalan lancar apabila pasar berfungsi dengan baik.

  3. Promosi
    Pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen untuk memperkenalkan (mempromosikan) produk-produknya kepada konsumen. Karena pasar akan selalu dikunjungi oleh banyak orang, meskipun tidak diundang.
Jenis - Jenis Pasar 

1. Klasifikasi Pasar :
- Pasar Tradisional
- Pasar Modern

2. Pasar menurut luas jangkauan :
- Pasar Daerah
- Pasar Lokal
- Pasar Nasional
- Pasar Internasional

3. Pasar menurut wujudnya :
- Pasar Konkret
- Pasar Abstrak

4. Pasar menurut barang yang diperjualbelikan :
- Pasar Barang Konsumsi
- Pasar Barang Produksi

5. Pasar menurut waktu penyelenggaraan :
- Pasar Harian
- Pasar Mingguan
- Pasar Bulanan
- Pasar Tahunan
- Pasar Temporer

6. Pasar menurut organisasinya :
- Pasar Persaingan Sempurna 
- Pasar Persaingan Tidak Sempurna
- Pasar Monopoli dan Monopsoni
- Pasar Persaingan Monopolistis
- Pasar Oligopoli dan Oligopsoni


III. MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan perusahaan.





Sumber :
http://eprints.uny.ac.id/8708/3/bab%202%20-09410134003.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran
http://ssbelajar.blogspot.com/2014/03/pengertian-manajemen-pemasaran.html
 

Minggu, 30 November 2014

Manajemen dan Organisasi

BAB. 4 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

I. MANAJEMEN
A. PENGERTIAN DAN PERANAN MANAJEMEN
  • Pengertian :
Manajemen adalah semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah. 
  • Peranan Manajemen :
Seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu peran antarpribadi, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peran antarpribadi adalah peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga peran antarpribadi itu meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Peran informasional meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Peran ketiga yaitu peran pengambil keputusan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

Secara umum peranan Manajemen yaitu :
-       Penanggung jawab dan pengendali.
-       Pelaksana efektivitas POAC operasional perusahaan sehari-hari.
-       Melakukan SWOT analisis.
-       Pengelola SDM dan sumberdaya perusahaan.
-       Menjalin akses dengan stakeholders.
-       Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
-       Pengembangan perusahaan.
-       Menyusun strategi kelangsungan hidup.
 
B. LATAR BELAKANG MANAJEMEN
Usaha-usaha terorganisasi yang diarahkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian telah ada ribuan tahun. 
Piramida di mesir serta tembok cina merupakan bukti nyata bahwa proyek-proyek yang ukurannya luar biasa besar ,yang menggunakan puluhan ribu manusia ,telah dilaksanakan jauh sebelum zaman modern.Piramida merupakan contoh yang sangat menarik. Pembangunan sebuah piramida melibatkan lebih dari 100 ribu orang selama 20 tahun.piramida terbesar berisi lebih dari 2 juta blok,masing-masing beratnya beberapa ton.
Contoh- contoh dari masa lalu itu memperlihatkan bahwa organisasi telah ada selama ribuan tahun dan bahwa manajemen dipraktekkan selama periode yang sama.Namun,2 peristiwa sebelum abad ke-20 memainkan peran yang sangat penting dalam memajukan kajian manajemen.

C.FUNGSI MANAJEMEN
Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning).
Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.

2. Pengorganisasian (organizing). 
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa. 
3. Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.

4. Pengendalian (controlling).
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.
D. CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL
Beberapa kompetensi personal yang diperlukan bagi keberhasilan menjadi Manajer Profesional sebagai berikut :
1. Leadership, kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas. 
2. Self objectivity, kemampuan untuk menilai diri sendiri secara realistis.
3. Analiytic thinking, kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyampaikan segala macam bentuk informasi.
4. Behavioral flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai tujuan.
5. Oral Communication, kemampuan mengemukakan pendapat secara jelas dalam berbicara.
6. Written Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik secara tertulis.
7. Personal Impact, menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan bagi orang.
8. Resistances to stress, kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan.
9. Tolerance for uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang tidak menentu.

II. ORGANISASI
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting. 
 
Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.

Apapun bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan orang-orang maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar tercapai tujuan dengan lebih baik.
B. PENTINGNYA ORGANISASI
Alasan kenapa Organisasi sangat penting :

Dalam sebuah teori di jelaskan bahwa pentingnya organisasi itu diibaratkan sebuah mesin yang bisa mempercepat kita untuk lebih belajar arti dari sebuah proses, baik itu oraganisasi formal maupun Non formal karena didalamnya terdapat sebuah pembelajaran bagi pribadi kita bagaimana cara menjadi seorang pemimpin, pembelajaran akan pentingnya Organisasi.

Memahami pengertian organisasi penting karena dapat membantu kita untuk membentuk suatu tim kerja atau aktifitas tertentu. Organisasi identik dengan invidu ataupun sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yagn tergabung dalam suatu system. Pengertian organisasi adalah wadah untuk sekelompuk individu untuk berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama.

Siapapun memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk social yang pasti akan berinteraksi dengan yang lain. Dengan bekerja sama dengan yang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan kita hanya bekerja seorang diri.
C. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
1. Bentuk Organisasi Tunggal
adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan seorang. Sebutan jabatan untuk tunggal antara lain Presiden, Direktur, Kepala, Ketua. Didalam struktur organisasi pemerintah dikenal sbutan jabatan Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Lurah. Dalam Struktur organisasi ABRI dikenal sebutan jabatan Panglima, Komandan. Dalam struktur organisasi Perguruan Tinggi dikenal sebutan jabatan Rektor, Dekan.

2. Bentuk Organisasi Jamak
adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan beberapa orang sebagai satu kesatuan. Sebutan jabatan yang digunakan antara lain Presidium, Direksi, Direktorium, Dewan Majelis.

3. Bentuk Organisasi Jalur
adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan.

4. Bentuk Organisasi Fungsional
adalah organisasi yang wewenangnya dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.

5. Bentuk Organisasi Jalur dan Staff
adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan, dan dibawah pucuk pimpinan atau pimpinan suatu organisasi yang memerlukan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu.

6. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja dapat memeritah semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya, dan dibawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu.

7. Bentuk Organisasi Fungsional dan Jalur
adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya, dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja, dan dibawah pucuk-pucuk pimpinan atau pimpinan bidang diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu.



Antara bentuk organisasi berdasarkan jumlah pucuk pimpinan dengan bentuk organisasi berdasarkan saluran wewenang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dalampemakaiannya. Artinya tiap-tiap bentuk organisasi berdasarkan saluran wewenang dapat dipimpintunggal maupun jamak.

D. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Peran_manajer
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/makalah-manajemen-%E2%80%93-pengertian-bagian-dan-fungsi-manajemen/
http://nilaw601.blogspot.in/2012/10/latar-belakang-sejarah-manajemen.html
http://become-teacher.blogspot.in/2013/05/prinsip-prinsip-organisasi.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=470682349645026&story_fbid=566476573398936
http://www.academia.edu/3620603/bentuk-bentuk_organisasi