PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah besarnya Produk Domestik Bruto (PDB) suatu daerah.
Produk domestik regional bruto menyajikan data series PDB baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, yang disajikan dalam nilai rupiah
maupun persentase. Berdasarkan data beberapa tahun terakhir baik data yang
dihimpun secara langsung (data primer) maupun data yang dikutip dari
adminstrasi Instansi/ Dinas/ Lembaga Pemerintah maupun swasta (data sekunder).
Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indicator pertumbuhan ekonomi suatu
Negara/ wilayah/ daerah. Pertumbuhan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor, diantaranya infrastruktur ekonomi.
PDRB adalah jumlah
nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu,
atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi.
PDRB atas dasar
harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan
menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang
dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun
dasar perhitungannya.
PDRB atas dasar
harga berlaku dapat digunakan untuk
melihat pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan demikian, PDRB
merupakan indikator untuk mengatur sampai sejauh mana keberhasilan pemerintah
dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakan sebagai
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Ada beberapa konsep
definisi yang perlu diketahui :
1. Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga
Pasar
Merupakan penjumlahan
nilai tambah bruto dari seluruh sector perekonomian di dalam suatu wilayah
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dimaksud dengan nilai tambah
adalah selisih nilai produksi dengan biaya antara.
2. Produk Domestik Regional Neto atas Dasar Harga
Pasar
Merupakan PDRB yang
dikurangi dengan penyusutan. Penyusutan dikeluarkan dari PDRB oleh karena
susutnya barang modal selama berproduksi.
3. Produk Domestik Regional Neto atas Dasar Biaya
Faktor
PDRN atas dasar
harga pas dikurangi pajak tak langsung ditambah dengan subsidi dari pemerintah.
4. Pendapatan Regional Perkapita
Merupakan
pendapatan yang diterima oleh masing-masing perkepala penduduk. Pendapatan
perkapita tersebut dihasilkan dengan membagi pendapatan regional/produk
regional neto dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
5. Pendapatan Regional atas Dasar Harga Berlaku dan
Harga Konstan
Pendapatan ini
didapat melalui operasi pengurangan pendapatan regional atas dasar harga
berlaku dengan perkembangan inflasi.
Tabel Peringkat PDRB Provinsi
Indonesia :
Peringkat
|
Provinsi
|
PDRB (ribu rupiah)
|
1
|
101.858
|
|
2
|
74.065
|
|
3
|
53.264
|
|
4
|
40.746
|
|
5
|
26.615
|
|
6
|
19.350
|
|
7
|
18.725
|
|
8
|
17.124
|
|
9
|
17.084
|
|
10
|
16.757
|
|
11
|
16.403
|
|
12
|
15.725
|
|
13
|
14.955
|
|
14
|
14.723
|
|
15
|
14.226
|
|
16
|
14.199
|
|
17
|
13.206
|
|
18
|
12.757
|
|
19
|
12.610
|
|
20
|
11.540
|
|
21
|
11.394
|
|
22
|
11.184
|
|
23
|
10.985
|
|
24
|
10.909
|
|
25
|
10.686
|
|
26
|
10.078
|
|
27
|
8.799
|
|
28
|
8.080
|
|
29
|
7.535
|
|
30
|
6.068
|
|
31
|
4.769
|
|
32
|
4.747
|
|
33
|
4.019
|
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/25114724/Definisi-PDRB#scribd